Sunday, October 3, 2010

MUTIARA JAWA (MAPAK GARWO/MENJEMPUT BELAHAN JIWA)


BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

Suatu ketika saya teringat ungkapan-ungkapan Jawa dr guru sy. Kali ini tentang kesempurnaan hidup versi Jawa dlm mempersiapkan keluarga bahagia. Menurut orang Jawa, para pria akn mengalami kebahagiaan/kesempurnaan hidup, jika mempunyai 5 hal, yaitu
1. Wisma (rumah)
2. Curigo (pusaka/senjata)
3. Turonggo (Kendaraan)
4. Kukilo (manggung/burung)
5. Garwo (Istri)

Secara denotatifnya, maka kesempurnaan hidup mnurut orang Jawa akan didapat, jika memiliki kelima hal tersebut di atas, bahkan tidak sedikit jg yg memperindah dan bahkan memperbanyak kelima hal tersebut. Namun, dlm hal ini sy akan mencoba menelaah nilai-nilai filosofis yg terkandung dlm kelima hal tersebut dalam kaitannya dg mempersiapkan keluarga bahagia menuju sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Dalam Al-Quran Surah An-Nisaa': 34, disebutkan bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, sebab itu pemenuhan 4 hal yg tersebut di atas (Wisma, Curigo, Turonggo, dan kukilo) adalah hal yg perlu dan benar-benar dipersiapkan oleh para pria dlm rangka mendapatkan Garwo (Istri).

Sekali lagi, bukanlah makna denotatif yg akan kita bahas, krn bisa jadi ini akan mpersulit bagi yg belum mpunyai ke-4 hal itu untuk mendapatkan istri(menikah), meskipun ada upaya untuk melengkapi kesempurnaan itu dan ato ada kerelaan dari pihak calon istri.

Apakah makna konotasi dari keempat ato bahkan kelima hal tersebut di atas?
1. WISMA (RUMAH), bahwa seorang laki-laki harus benar-benar siap dan bertekad u/ mjd tempat berteduh,bernaung, dan mberikan kedamaian(mengayomi) calon istri. Kata wisma sama dg kata maskan dlm bahsa Arab yg seakar dg kata sakinah yg terambil dr kata sakana yg berarti diam, tenang setelah sebelumnya goncang dan sibuk. Sehingga, diharapakn Calon suami telah mpersiapkan diri dg ilmu dan amal untuk memberikan kedamaian dan ketenangan kpd calon istrinya, tidak hanya dhohir namun juga batin, tdk hanya ktenangan jasmaniyah, namun jg ruhaniyah.

2. CURIGO (PUSAKA/SENJATA), bahwa Calon suami hendaknya mpunyai kemampuan dlm menolak hal-hal yg membahayakn diri dan keluarganya serta ancaman dari luar. Bahaya ato ancaman dr luar itu apa? Pemurtadan, kemiskinan, buruknya kesehatan, rendahnya ilmu pengetahuan, dll. Sehingga Calon suami, harus berusaha dan mampu mpunyai pegangan yg kuat, akidah yg mantap, kesejahteraan ekonomi, pendidikan, dll.

3. TURONGGO (KENDARAAN) --> tuturing onggo, bahwa Calon suami sebelum menasehati(nuturi) istri dan keluarganya hendaknya mampu menasehati(nuturi) dirinya sendiri. krn, suami adalh imam/pemimpin keluarga, shg ia yg akan mjd teladan dlm keluarganya.

4. KUKILO (Manggung/BURUNG)-->manuk, ma=manjing; na=urip. karena itu para priyayi dulu mberikan wejangan kpd cucunya: Ojo mung ngoceh, nanging manggungo. Pada bagian ini Calon suami hendaknya siap mnerima saran/kritik dari orangtua, mertua, istri, dan anak. Selain itu, ia jg harus mjg kata-katanya, tidak hanya sembarang bicara, namun bicara yg bermakna (hati2 dlm berbicara).

5. GARWO (ISTRI), kata GARWO mnurut orang Jawa adalah akronim dari siGARane nyoWO (belahan Jiwa). Ketika telah lengkap keempat hal di atas, maka tahap berikutnya adalah memilih GARWO. Pada tahap inilah, akad nikah dimulai dan akhirnya terbentuklah rumah tangga baru,rumah tangga yg penuh harapan yg mampu menerangi tidak saja bagi keluarganya, namun jg bagi masyarakatnya. Istri adalah belahan jiwa, jika ia sakit, maka tentu bg suami akan merasakannya, begitupula sebaliknya.

Nah, smg dg kelima hal di atas, dpt kita ambil manfaatnya dan dapat kita wujudkan di dalam dunia ini untuk menggapai Ridho Ilahi.

*Dunia adalah sawah/ladangnya akhirat.

di upload dari "note" of my friend  Nurhasim نور هاشم

No comments:

Post a Comment