Saturday, August 21, 2010

Cinta Lelaki Biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Friday, August 20, 2010

PATAH HATI

Hari ini atau yang lebih tepatnya tengah malam ini , ku coba membangunkan paksa mataku yang sebenarnya sangat begitu ingin menujudunia mimpi , tapi tetap saja harus ku paksa , demi hati ... Ya benarsekali demi hati , hatiku merasa iri dengan mataku , yang setiap hariselalu melihat yang indah-indah ,sedangkan saya ?? mataku berkata gusar, "saya hanya bisa merasakan sakitnya saja , di awali dengan mata yangmelihat keindahan surga seorang hawa , setalah di tinggalkan begitu saja, siapa yang menanggung lukanya?, bukankah saya ," gumam hatiku..Pergulatan dua anggota tubuh ini , membuatku sadar , siapa yangsebenarnya menjadi pemangsa dan siapa yang dimangsa , mungkin laki-lakisering berkata " aku , aku yang berkuasa atas nama cinta, aku jugasebagai penentu dalam sebuah hubungan, tapi bukan kah itu kodrat wanita .

wanita lah yang sering menjadi penentu , hei sadar wahai kaum adam ,kita lah yang dimangsa , kitalah rantai makanan mereka. Malam itu jugaaku mencoba membuat sebuah surat , lebih tepatnya tulisan perasaan kuyang sebenarnya untuk pujaan hatiku . ya hanya untuk dia, bukan untuksiapa-siapa ,karena aku inginkan dia itu saja ,,,..Dear my lover ..Malamini aku tidak bisa memejamkan mataku , entah mengapa, aku juga tidakmemahaminya ...pikiranku seakan-akan terperangkap di dunia yang aku tidakmengerti ,bagaimana aku harus hidup ..bagaimana aku harus bertahan ,bagaimana aku harus sendiri tanpamu.

Thursday, August 19, 2010

DI PERANTAUAN RAMADHAN YANG MENUAI GUNDAH

Begitu masuk bulan Ramadhan, istriku mendadak resah gelisah, meneteskan air mata, sambil ujarnya
"Pa..?masihkah kita akan terus dijakarta, dah terlalu lama pa, kita di rantau orang ini, apa papa gak kasihan mama, mama rindu ayah, adik adikku,kampung halaman". Akupun kaget bukan main mendengar nada
sapaan istriku, memelas, mengiba, wajahnya sendu, dan air mata yang menetes dipipinya. Apa artinya bulan ramadhan dimata istri, terlukis jelas, bahwa istriku memahami makna ramadhan itu mudik lebaran kekampung halaman.

Namun sela.. ku "Ma hati siapa yang tak rindu kampung halaman, hati siapa yang tak ingin bercanda dengan saudara sekandung,kita ingin ma menikmati lebaran di Kampung". Kataku berusaha meredakan kesedihan yang terukir diwajahnya. " Maa do'akan papa, kalau Allah mengizinkan kita pasti pulang, mama jangan cengeng gitu ya..?? Akupun tak mampu menahan air mataku, turut berduka, sedih melihat istriku bersedih.Bedanya, aku masih bisa berpikir bahwa aku lagi puasa, menunaikan perintah puasa perlu kesabaran, tidak terlena dengan senda dan airmata, kendati keinginan dan rindu menebar selaksa rasa tuk menuai bahagia bersama, dengan lafadh lafadh takbir di kampung halamanku nanti..hiks...hiks..

Tuesday, August 17, 2010

Berjalan ke Masjid Meminta Cahaya


Alhamdulillah...SegalaPuji bagi Allah Rabb Semesta Alam. Pagi ini, atas hidayah Allah masihdiberi kesempatan merasakan segar [dan dinginnya] udara pagi di haripertama Ramadhan 1430 H.
Ramadhan selalu indah, menyejukkan jiwa. Berkah Ramadhan tak pernah berhenti menyapa..., satu di antaranya adalah bahwa langkah kaki kitaterasa [lebih] ringan untuk berjalan ke masjid, dan umat Islamberbondong-bondong memakmurkan masjid di bulan suci ini[bahkan...seringkali kita menanti-nanti suara adzan].Alhamdulillah...sebuah nikmat yang harus disyukuri.

Berjalan ke Masjid dan memakmurkannya adalah amal shalih yang mulia, dipenuhi "cahaya". Imam Nawawi ra. dalam kitab Riyadhus Shalihin mencatat beberapa riwayat tentang 1"Keutamaan Berjalan ke Masjid", antara lain sbb :
1. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Barangsiapadi waktu pagi atau sore hari pergi ke Masjid, maka Allah menyediakanhidangan untuknya di surga di setiap pagi dan sore hari." (Muttafaq 'alaih)

2. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Barangsiapabersuci di rumahnya, lalu berjalan ke satu masjid untuk menunaikan satushalat fardhu, maka satu langkahnya menghapus dosa dan satu langkahyang lain menaikkan derajatnya." (HR. Muslim)

Wednesday, August 11, 2010

Menyambut RAmadhan "RAMADHAN KAREEM"


Allah Ta'ala telah mengutamakan sebagian waktu (zaman) di atas sebagian lainnya, sebagaimana Dia mengutamakan sebagian manusia di atas sebagian lainnya dan sebagian tempat di atas tempat lainnya.
Allah Ta'ala berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
"Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka" (QS al-Qashash:68).
Syaikh 'Abdur Rahman as-Sa'di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, "(Ayat ini menjelaskan) menyeluruhnya ciptaan Allah bagi seluruh makhluk-Nya, berlakunya kehendak-Nya bagi semua ciptaan-Nya, dan kemahaesaan-Nya dalam memilih dan mengistimewakan apa (yang dikehendaki-Nya), baik itu manusia, waktu (jaman) maupun tempat"[1].
Termasuk dalam hal ini adalah bulan Ramadhan yang Allah Ta'ala utamakan dan istimewakan dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga dipilih-Nya sebagai waktu dilaksanakannya kewajiban berpuasa yang merupakan salah satu rukun Islam.
Sungguh Allah Ta'ala memuliakan bulan yang penuh berkah ini dan menjadikannya sebagai salah satu musim besar untuk menggapai kemuliaan di akhirat kelak, yang merupakan kesempatan bagi hamba-hamba Allah Ta'ala yang bertakwa untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada-Nya[2].
Bagaimana Seorang Muslim Menyambut Bulan Ramadhan?

Belajar Dari RAYAP



Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.
Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.
Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.
Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. "Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?" Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.
Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.
Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin